Kelainanpada mata buta warna ini adalah kelaianan yang tidak bisa membedakan warna tertentu. Kelainan mata ini kebanyakan memang biasanya disebabkan oleh faktor genetik atau keturunan yang artinya sangat sulit untuk disembuhkan. Baca juga:Cara Tes Buta Warna Parsial Dan Mengatasinya sampai Bisa Sembuh 5. Mata Tua atau Presbiopia
AnakKelas 10, Yuk Belajar Materi Virus Si Makhluk Kecil Ajaib Ini! by sereliciouz Juli 17, 2019. Kata virus berasal dari bahasa Lation, yakni virion yang berarti racun. Penemuan virus berkembang dari masa ke masa, mulai dari 1883 hingga 1935. Ciri-ciri virus; bisa berkembang biak dalam sel hidup, punya 1 asam nukleat (DNA atau RNA saja
Penyakitkaki atlit atau yang dikenal dengan Tinea Pedis merupakan penyakit kulit yang disebabkan oleh infeksi jamur pada pergelangan kaki, telapak, dan sela-sela jari. Jenis jamur yang biasa menyerang yaitu Epidermophyton, Trichophyton, Microsporum dan Candida albicans yang dapat ditularkan secara langsung.
Vay Tiền Nhanh Ggads. PembahasanKetiga gambar cacing di atas termasuk ke dalam filum Nematoda, nama spesiesnya adalah sebagai berikut. Gambar A adalah cacing perut Ascaris lumbricoides Ascariasis adalah infeksi yang disebabkan oleh Ascaris lumbricoides atau biasa disebut dengan cacing gelang. Cacing gelangadalah parasit yang hidup dan berkembang biak di dalam usus dapat ditemukan di mana saja, tetapi lebih sering terjadi di wilayah dengan fasilitas kebersihan yang kurang data World Health Organization WHO, lebih dari 10 persen populasi dunia terinfeksi cacing, dan paling banyak disebabkan oleh cacing WHO juga menyebutkan, angka kematian akibat ascariasis berat diperkirakan mencapai tiap tahun. Dari jumlah tersebut, kebanyakan adalah anak-anak. Gambar B adalah cacing filaria Wuchereria bancrofti Penyakit gajah merupakan suatu penyakit menahun yang menular melalui gigitan nyamuk. Dalam istilah medis, penyakit ini disebut juga dengan adalah penyakit parasit yang disebabkan oleh cacing mikroskopis. Terdapat tiga spesies cacing filaria yang dapat menyebabkan filariasis limfatik pada manusia. Namun, umumnya infeksi disebabkan oleh Wuchereria bancrofti .Infeksi filariasis menyebar melalui gigitan dewasa biasanya hidup pada kelenjar getah bening manusia. Pada orang yang terinfeksi, cacing akan berkembang biak dan menghasilkan jutaan cacing mikroskopis atau juga dikenal sebagai mikrofilaria. Mikrofilaria terdapat dalam darah orang yang terinfeksi. Gambar C adalah cacing tambang Ancylostoma duodenale Infeksi cacing tambang adalah penyakit yang disebabkan olehmasuknyacacing tambangke dalam tubuh. Terdapat dua jenis cacing tambang yang sering menyebabkan infeksi pada manusia, yaitu Ancylostoma duodenale dan Necator americanus .Infeksi cacing tambang terjadi saat larva cacing masuk ke dalam tubuh setelah mengonsumsi makanan atau minuman yang terkontaminasi. Infeksi ini juga bisa terjadi jika cacing tambang masuk ke dalam tubuh melalui kulit saat bersentuhan langsung dengan tanah yang terkontaminasi cacing ini sering ditemukan di negara-negara berkembang yang memiliki sistem sanitasi yang buruk, termasuk Indonesia. Ketiga gambar cacing di atas termasuk ke dalam filum Nematoda, nama spesiesnya adalah sebagai berikut. Gambar A adalah cacing perut Ascaris lumbricoides Ascariasis adalah infeksi yang disebabkan oleh Ascaris lumbricoides atau biasa disebut dengan cacing gelang. Cacing gelang adalah parasit yang hidup dan berkembang biak di dalam usus manusia. Ascariasis dapat ditemukan di mana saja, tetapi lebih sering terjadi di wilayah dengan fasilitas kebersihan yang kurang memadai. Menurut data World Health Organization WHO, lebih dari 10 persen populasi dunia terinfeksi cacing, dan paling banyak disebabkan oleh cacing gelang. Data WHO juga menyebutkan, angka kematian akibat ascariasis berat diperkirakan mencapai orang tiap tahun. Dari jumlah tersebut, kebanyakan adalah anak-anak. Gambar B adalah cacing filaria Wuchereria bancrofti Penyakit gajah merupakan suatu penyakit menahun yang menular melalui gigitan nyamuk. Dalam istilah medis, penyakit ini disebut juga dengan filariasis. Filariasis adalah penyakit parasit yang disebabkan oleh cacing mikroskopis. Terdapat tiga spesies cacing filaria yang dapat menyebabkan filariasis limfatik pada manusia. Namun, umumnya infeksi disebabkan oleh Wuchereria bancrofti. Infeksi filariasis menyebar melalui gigitan nyamuk. Cacing dewasa biasanya hidup pada kelenjar getah bening manusia. Pada orang yang terinfeksi, cacing akan berkembang biak dan menghasilkan jutaan cacing mikroskopis atau juga dikenal sebagai mikrofilaria. Mikrofilaria terdapat dalam darah orang yang terinfeksi. Gambar C adalah cacing tambang Ancylostoma duodenale Infeksi cacing tambang adalah penyakit yang disebabkan oleh masuknya cacing tambang ke dalam tubuh. Terdapat dua jenis cacing tambang yang sering menyebabkan infeksi pada manusia, yaitu Ancylostoma duodenale dan Necator americanus. Infeksi cacing tambang terjadi saat larva cacing masuk ke dalam tubuh setelah mengonsumsi makanan atau minuman yang terkontaminasi. Infeksi ini juga bisa terjadi jika cacing tambang masuk ke dalam tubuh melalui kulit saat bersentuhan langsung dengan tanah yang terkontaminasi cacing tambang. Penyakit ini sering ditemukan di negara-negara berkembang yang memiliki sistem sanitasi yang buruk, termasuk Indonesia.
Bisul Jenis paling umum dari infeksi Staphylococcus aureus adalah bisul. Gejala bisul meliputi tanda berikut. Kulit pada area terkena biasanya menjadi merah dan bengkak. Apabila bisul pecah, akan keluar nanah. Bisul biasanya terjadi paling sering di bawah ketiak atau di sekitar kunci paha atau bokong. Impetigo Kondisi ini ditandai dengan ruam yang menular dan seringkali terasa sakit. Impetigo biasanya memiliki lepuhan besar yang dapat mengeluarkan cairan dan menghasilkan kerak yang berwarna seperti madu. Selulitis Selulitis merupakan infeksi pada lapisan dalam kulit. Selulitis muncul paling sering pada kaki bawah dan telapak kaki. Gejala selulitis dapat berupa tanda berikut. Kemerahan dan pembengkakan pada permukaan kulit. Terdapat luka ulkus atau area yang bernanah. Staphylococcal scalded skin syndrome Racun yang dihasilkan sebagai akibat dari infeksi S. aureus dapat menyebabkan staphylococcal scalded skin syndrome. Kondisi ini paling sering menyerang bayi yang baru lahir dan anak-anak. Gejalanya kondisi ini dapat berupa demam, ruam, muncul lepuhan, dan saat lepuhan pecah, lapisan atas kulit melepas, meninggalkan permukaan merah yang terlihat seperti luka bakar. 2. Keracunan makanan Bakteri Staphylococcus aureus adalah salah satu penyebab utama dari keracunan makanan. Gejalanya bisa muncul dengan cepat biasanya dalam beberapa jam setelah mengonsumsi makanan yang terkontaminasi. Tanda-tanda dan gejala dari jenis infeksi Staphylococcus aureus ini meliputi mual dan muntah, diare, dehidrasi, tekanan darah rendah, dan bakteremia. 3. Bakteremia Bakteremia atau keracunan darah muncul saat bakteri S. aureus memasuki aliran darah seseorang. Demam dan tekanan darah rendah adalah tanda utama dari bakteremia. Bakteri dapat berpindah ke lokasi dalam pada tubuh, menyebabkan infeksi yang menyerang organ internal, seperti otak, jantung atau paru-paru, tulang dan otot, alat yang diimplantasi, seperti sendi buatan atau alat pemacu jantung. 3. Toxic shock syndrome Kondisi yang mengancam nyawa ini disebabkan oleh racun yang dihasilkan oleh Staphylococcus aureus atau beberapa turunan bakteri Staphylococcus lainnya. Kondisi ini biasanya muncul tiba-tiba dan disertai dengan gejala berupa demam tinggi, mual dan muntah, ruam pada telapak tangan dan kaki yang menyerupai sunburn, linglung, nyeri otot, sakit perut, dan septic arthritis. 4. Septic arthritis Kondisi ini sering kali disebabkan oleh infeksi S. aureus. Bakteri sering kali menyerang lutut, tapi sendi lain dapat terserang, seperti pergelangan kaki, pinggang, pergelangan tangan, siku, bahu atau tulang belakang. Tanda-tanda dan gejala dapat meliputi pembengkakan otot, nyeri serius pada otot yang terserang, dan demam. Kapan saya harus periksa ke dokter? Anda harus menghubungi dokter bila Anda mengalami gejala-gejala berikut ini area kulit yang merah, iritasi atau terasa sakit, lepuhan yang berisi nanah, dan demam. Anda juga mungkin perlu berkonsultasi ke dokter jika muncul tanda berikut. Infeksi kulit diturunkan dari salah satu anggota keluarga ke anggota lain. Dua atau lebih anggota keluarga mengalami infeksi kulit pada waktu bersamaan. Penyebab infeksi Staphylococcus aureus Banyak orang yang tubuhnya memiliki bakteri Staphylococcus aureus, tetapi tidak mengalami infeksi. Namun, jika Anda mengalami infeksi S. aureus, ada kemungkinan infeksi disebabkan oleh bakteri yang telah Anda bawa selama beberapa waktu. Penularan bakteri ini dapat terjadi dari manusia ke manusia. Ketika tinggal di benda mati, seperti sarung bantal atau handuk untuk waktu yang cukup lama, bakteri S. aureus bisa dikatakan sebagai kuman yang kuat. Oleh karena itu, bakteri ini juga dapat berpindah ke orang yang menyentuh barang tersebut. Bakteri S. aureus dapat bertahan pada kekeringan, suhu yang ekstrim, dan kadar garam yang tinggi. Faktor risiko infeksi Staphylococcus aureus Dikutip dari pusat pengendalian dan pencegahan penyakit Amerika Serikat, CDC, infeksi S. aureus dapat terjadi pada siapa saja. Namun, ada beberapa kelompok orang yang lebih rentan terkena kondisi ini seperti berikut. Orang dengan kondisi kronis, seperti diabetes, kanker, penyakit pembuluh darah, eksim, dan penyakit paru-paru. Pemakai obat-obatan terlarang. Memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah. Pernah melalui prosedur operasi. Orang dengan perangkat buatan yang dimasukkan atau diimplan di dalam tubuhnya. Diagnosis infeksi Staphylococcus aureus Dokter dapat mendiagnosis infeksi Staphylococcus aureus dengan cara berikut. Melakukan pemeriksaan fisik. Selama pemeriksaan, dokter akan memeriksa luka pada kulit Anda. Mengambil sampel untuk pengujian. Seringkali, dokter mendiagnosis infeksi S. aureus dengan memeriksa sampel jaringan untuk melihat tanda-tanda adanya bakteri. Selain dua pemeriksaan di atas, dokter mungkin juga akan meminta Anda melakukan tes pencitraan. Pemeriksaan tersebut disesuaikan dengan kondisi Anda. Pengobatan infeksi Staphylococcus aureus Pengobatan untuk infeksi Staphylococcus aureus sangat bergantung pada jenis infeksi serta ada atau tidaknya kekebalan terhadap antibiotik tertentu. Pengobatan untuk infeksi S. aureus mungkin meliputi hal berikut. Antibiotik Dokter dapat melakukan tes untuk mengidentifikasi jenis infeksi yang disebabkan oleh S. aureus, serta memilih antibiotik yang tepat. Antibiotik biasanya direkomendasikan adalah cefazolin, nafcillin atau oxacillin, vancomycin, daptomycin, telavancin, dan linezolid. Infeksi Staphylococcus aureus yang disebut dengan MRSA methicillin-resistant Staphylococcus aureus resisten atau kebal dengan banyak jenis antibiotik. Oleh karena itu, dokter akan menyesuaikan pemberian antibiotik dengan kondisi Anda. Drainase luka Jika Anda mengalami infeksi kulit, dokter mungkin akan melakukan sayatan pada luka untuk mengeringkan cairan yang berkumpul. Pengangkatan perangkat Jika infeksi Anda muncul akibat adanya perangkat atau prostetik yang diletakkan di dalam tubuh, pengangkatan diperlukan. Namun, untuk beberapa perangkat, proses ini memerlukan pembedahan. Pencegahan infeksi Staphylococcus aureus Berikut adalah gaya hidup dan kebiasaan yang dapat membantu Anda mengurangi risiko terkena infeksi Staphylococcus aureus. 1. Cuci tangan Anda Mencuci tangan dengan bersih adalah perlawanan terhadap kuman. Cuci tangan setidaknya selama 15-30 detik, kemudian keringkan dengan handuk sekali pakai dan gunakan handuk lain untuk mematikan kran. Jika tangan Anda tidak terlihat kotor, Anda dapat menggunakan hand sanitizer yang berbahan dasar alkohol. 2. Jaga luka tetap bersih Jaga luka sayatan tetap bersih dan tertutup dengan perban yang steril dan kering hingga luka sembuh. Nanah dari luka yang terinfeksi seringkali mengandung bakteri Staphylococcus aureus. Oleh karena itu, menjaga luka tertutup dapat mencegah penyebaran bakteri. 3. Rajin mengganti pembalut wanita Toxic shock syndrome merupakan salah satu bentuk infeksi Staphylococcus aureus yang berkembang akibat tidak ganti pembalut dalam waktu yang lama. Anda dapat mengurangi kemungkinan toxic shock syndrome dengan sering mengganti tampon, setidaknya setiap 4-8 jam. 4. Jangan berbagi barang pribadi dengan orang lain Hindari berbagi benda pribadi seperti handuk, seprai, pisau cukur, pakaian dan peralatan olahraga. Seperti yang telah disebutkan, infeksi Staphylococcus aureus dapat menyebar melalui benda serta dari satu orang ke orang lainnya. Jadi, pastikan Anda menjaga kebersihan diri, termasuk penggunaan barang pribadi. 5. Cuci pakaian dan seprai dengan cara yang tepat Bakteri Staphylococcus aureus dapat bertahan pada pakaian dan seprai yang tidak dicuci dengan benar. Agar bakteri dari pakaian dan seprai hilang, sebaiknya cuci dengan air panas jika memungkinkan. Bila ada pertanyaan, konsultasikanlah dengan dokter untuk solusi terbaik masalah Anda.
Soal Uji Kompetensi Buku Biologi untuk SMA/MA Kelas X Penerbit Erlangga Halaman 113-117 Soal Berikut ini gambar penyakit yang disebabkan oleh virus. Penyakit pada gambar diatas disebabkan oleh.... A. paramyxovirus B. virus varisela C. Morbillivirus D. Herpesvirus E. virus variola Pembahasan Sumber gambar Penyakit HERPES. Pak Pandani Irfan Dani, biasa dipanggil "Pak Pandani". Saat ini saya berprofesi sebagai Guru Biologi disebuah Sekolah Negeri Tingkat Menengah Atas di Provinsi Aceh. Indonesia. Disamping berprofesi sebagai guru, saya juga menekuni hobby sebagai seorang Blogger sejak tahun 2009. Post a Comment
penyakit pada gambar diatas disebabkan oleh